Skip to main content

Apakah Bulan Pernah Terbelah?


Science Insider - Jawaban singkatnya TIDAK. Kenyataannya kejadian seperti ini sudah diketahui sejak lama, baik pihak peneliti dan NASA sendiri.

Bulan adalah satelit alami Bumi satu-satunya dan merupakan bulan terbesar kelima dalam Tata Surya. Bulan juga merupakan satelit alami terbesar di Tata Surya menurut ukuran planet yang diorbitnya, dengan diameter 27%, kepadatan 60%, dan massa (1.23%) dari Bumi. (https://id.wikipedia.org/wiki/Bulan)

Ariadaeus Rille, diklaim sebagai bukti ilmiah terbelahnya bulan, namun sebenarnya bukan.
Rima Ariadaeus adalah salah satu rima/rille di bulan, diambil dari kawah Ariadaeus yang menadai ujung rimur dimana rille lurus memanjang ini berujung. Dengan panjang lebih dari 300 kilometer, menjadikannya salah satu rille terpanjang di bulan.
Namun dengan panjang lebih dari 300 kilometer pun, itu masih amat jauh dibanding keliling bulan itu sendiri, yang mencapai hampir 11.000 kilometer.

Demikian pula dengan kedalamannya yang 'hanya' berkisar 2-3 kilometer, jelas tak sebanding dengan jari-jari bulan yang mencapai lebih dari 1700 kilometer. Rille terpanjang tidak mencapai 1/30 keliling bulan yang mencapai hampir 11.000 Kilometer.

Rille sendiri tersebar di permukaan bulan, tidak terkonsentrasi di garis tengah bulan, apalagi lurus memanjang mengitari permukaan bulan. Secara umum ada 3 jenis rille, yaitu :
  1. Sinuous, yang meliuk seperti aliran sungai.
  2. Arcuate, yang melengkung halus.
  3. Straight, yang cenderung lurus memanjang.
Rille itu ada banyak di bulan dan tidak ada satu pun rille yang mengelilingi seluruh permukaan bulan.
Rille adalah lembah di bulan, bukan retakan bulan. Dan rille bukanlah bukti bahwa bulan pernah terbelah.

Comments

Popular posts from this blog

Kru Baru Di ISS

Science Insider - CIMON Bakal Menjadi Kru Baru Di Stasiun Luar Angkasa Internasional Apa itu ISS? ISS merupakan stasiun ruang angkasa internasional yakni sebuah fasilitas riset internasional yang diluncurkan di orbit Bumi. ( http://www.tribunnews.com/iptek/2010/09/24/apa-itu-iss ) CIMON, semacam alat tiga dimensi yang terbuat dari logam dan plastik dengan bentuk bola. Oleh perancangnya, CIMON dijuluki sebagai “otak terbang”. Bobotnya 5 kg. Pembuatan CIMON merupakan hasil kerja sama antara Airbus dengan IBM selaku penyedia teknologi AI (Artificial Intelligence). Untuk mempermudah interaksi antara CIMON dengan para astronot, CIMON dibekali kemampuan untuk merespons suara dan wajah para astronot. Dalam "tubuh" CIMON juga terpasang layar yang menyediakan data-data penting bagi astronot. Keahlian lain CIMON adalah sanggup melayang bebas di ISS yang nir-gravitasi. Kecerdasan buatan yang disematkan pada CIMON sangat mirip dengan cara kerja otak manusia. CIMON memilik...

Tiangong-1 Bakal Jatuh Ke Bumi

Science Insider - Hallo sore guys, bagaimana aktivitas kalian hari ini? Lancar saja bukan? Mimin harap begitu. Menemani waktu sore kalian mimin bawa berita tentang Tiangong-1 nih, satelit buatan tiongkok yang diperkirakan akan jatuh dalam waktu sebulan. Stasiun luar angkasa ini dibangun oleh China National Space Administration (CNSA) pada tahun 2011. Tiangong-1 merupakan sebuah prestasi besar Tiongkok di luar angkasa. Laboratorium pengorbit Bumi berukuran panjang 10 meter tersebut diluncurkan sebagai batu loncatan menuju sebuah stasiun luar angkasa besar modular Tiongkok. Secara mengesankan, Tiangong-1 mendemonstrasikan teknologi pertemuan atau docking sebanyak enam kali dengan wahana antariksa Shenzhou-8 dan Shenzhou-9 antara tahun 2011 dan 2013. Tiangong-1 bahkan pernah dihuni tiga orang astronot Tiongkok, termasuk astronot wanita pertama Tiongkok di luar angkasa, Liu Yang, pada bulan Juni 2012. Namun, ketika CNSA memulai pembangunan Tiangong-2 pada tahun 2016, stas...

86 Tahun Konflik Kashmir

Science Insider - Kashmir adalah wilayah yang berlokasi diantara India, Pakistan, Afghanistan, dan Tiongkok. Dengan populasi sebanyak 13 juta penduduk, wilayah seluas 222,000 km2 tersebut memiliki beragam budaya dan agama. Walaupun demikian, pada mulanya, mereka hidup tentram. Hingga di akhir penjajahan Britania pada tahun 1846, Kerajaan Britania menjual wilayah Kashmir kepada Maharajah Ghulab Singh, yang kemudian membangun kerajaan mencakup wilayah Jammu dan Kashmir dengan dirinya sebagai raja pertama di wilayah tersebut. Beliau diketahui memerintah secara tirani dan opresif. Setelah kematiannya di tahun 1857, Ghulab digantikan oleh penerusnya, Maharajah Hari Singh. Beliau memiliki gaya kepemerintahan yang serupa dengan Ghulab, dan menjabat hingga 1949. Di masa akhirnya, tepatnya tahun 1947, Hari Singh dihadapkan dengan dua pilihan; untuk bergabung dengan India atau dengan Pakistan. Hal ini disebabkan oleh pembagian wilayah Asia Selatan oleh Kerajaan Britania yang memisahkan Ind...